JAKARTA, RABU - Proyek kereta ringan (monorel) Jakarta kian merana saja. Setelah mangkrak lebih dari dua tahun, dan belum ada kejelasan kapan dilanjutkan, salah satu jalur proyek itu tampaknya hampir pasti dibatalkan. Sekretaris Daerah DKI Muhayat mengatakan, jalur monorel yang mungkin dilanjutkan pembangunannya hanya satu, yaitu jalur lingkar green line dalam kota dari Senayan-Pejompongan-Kuningan-Polda Metro Jaya. "Adapun jalur lurus blue line tidak diteruskan. Rutenya akan ditembus dengan MRT jalur barat-timur," ujar Muhayat, di Balai Kota DKI, Selasa (21 /10). Pihhan membatalkan pembangunan blue linemonorel itu menurut Muhayat merupakan salah satu altematif yang ditempuh jika Pemprov DKI jadi mengambil alih proyek tersebut. Saat ini, kajian ulang mengenai kelayakan proyek itu masih berlangsung. "Kami perlu konsultasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk Proses pengambilalihan proyek dari operator swasta PT Jakarta Monorel, kata Muhayat, juga perlu dipertimbangkan matang. Terutama terkait nilai investasi yang sudah dikeluarkan PT Jakarta Monorel dalam proyek itu. Menurut Muhayat, pengkajian uang atas proyek-proyek infiastnxktur di DKI yang dilaksanakan pada masa Gubernur Sutiyoso amat penting. Hal itu merupakan bagian dari upaya perbaikan manajemen pemerintahan yang dicanangkan pada periode Gubemur Fauzi Bowo saat ini. "Yang sudah baik kami lanjutkan, misalnya MRT. Proyek yang kurang kurang diperbaiki, misalnya busway. Sedangkan yang nggak realistis kami hentikan, misalnya angkutan sungai, dan jalur biru monorel itu," ujar Muhayat. Direktur PT Jakarta Monorel, Sukmawati Syukur, mengatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapat pemberitahuan resmi dari Pemprov DKI terkait kelanjutan proyek monorel tersebut. Pada prinsipnya, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan atas proyek itu kepada Pemprov DKI. "Kami masih menunggu resminya saja bagaimana. Karena kami toh tidak mungkin jalan sendiri tanpa DKI," ujar Sukmawati, kemarin. PT Jakarta Monorel tidak mempermasalahkan jika pemprov memutuskan hanya akan melanjutkan green line, dan membatalkan blue line. Menunit Sukmawati, langkah itu sepenuhnya diserahkan pada Pemprov sepanjang proyek itu secara resmi diambil alih pemerintah. PT JM berharap, kepastian mengenai pengambilalihan proyek itul sudah dapat diketahui sebelum akhir tahun ini. "Silakan saja kalau hanya ingin green line. Walaupun kalau menurut hitungan kami, justru blue line yang memillki potensi paling besar. Tapi kalau gubernur punya hitungan lain, terserah saja. Tentu itu bisa dilakukan setelah ada pengambilalihan," ujar Sukmawati. Proyek kereta ringan monorel atau light rail transfer (LRT) merupakan bagian dari Pola Transportasi Makro (PTM) Jakarta yang disiapkan Pemprov DKI. LRT memiliki dua jalur, yaitu green line dan blue line. (Warta Kota/dra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan tuangkan komentar anda di sini!