Latar BelakangSebagai disiplin ilmu yang relatif masih baru, teknologi pendidikan masih terus mencari bentuk dan berusaha menemukan jati dirinya secara lebih tepat. Usaha ini dilakukan oleh teknolog sejak tahun 1960-an sampai saat ini yang masih tetap berlangsung dan akan terus demikian di masa akan datang.John Deway (1916), William Heard Kilpatrick (1925) dan WW. Chartes (1945) telah meletakkan dasar-dasar teknologi pendidikan
TP semula diihat sebagai teknologi peralatan “mengajar dgn alat bantu audiovisual” (Rountree, 1979).
Edgar dale dan James Finn berjasa memberikan alasan tentang teori belajar dgn komunikasi audiovisual melalui “Kerucut Pengalaman” (Cone of Experience).Istilah Teknologi Pendidikan
Secara teoritis, bidang ini disebut “Teknologi Pendidikan” maupun “Teknologi Pembelajaran”Para ahli bertentangan dalam penggunaan istilah “Pendidikan” dan “Pembelajaran”, dengan alasan:Teknologi Pembelajaran:- Pembelajaran lebih sesuai dgn fungsi teknologi, krn kata pendidikan lebih sesuai dgn hal-hal yg berhub dgn sekolah/lingk. pendidikan.
- Isilah pembelajaran sdh mencakup pengertian pendidikan formal, juga situasi pelatihan (training).
Teknologi Pendidikan:- Pembelajaran sbg bagian dr pendidikan, maka sebaiknya digunakan pendidikan karena lebih luas cakupannya.
- Kata pembelajaran hanya merujuk pada hal-hal yg berkaitan dgn lingkungan sekolah.
Berdasarkan defenisi AECT (Association for Educational Communications and Technology) tahun 1977, yakni Teknologi Pendidikan digunakan untuk menjelaskan bagian (subset) pendidikan yang menyangkut segala aspek pemecahan permasalahan belajar atau dengan kata lain bahwa Teknologi Pendidikan mencakup pengertian belajar melalui media serta sistem pelayanan pembelajaran.Sedangkan Teknologi Pembelajaran didefinisikan sebagai bagian (subset) dari teknologi pendidikan dengan alasan bahwa pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan yang bersifat terarah dan terkendali.Sejak saat itulah perbedaan Istilah “Pendidikan” dan “Pembelajaran” hilang dan penggunaan istilah ini digunakan secara bergantian oleh kebanyakan insan profesi bidang ini.Kawasan Teknologi PendidikanBerdasarkan pengertian TP tahun 1994, adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Dapat dirumuskan 5 Kawasan Teknologi Pendidikan, yaitu:- Kawasan Desain
- Kawasan Pengembangan
- Kawasan Pemanfaatan
- Kawasan Pengelolaan, dan
- Kawasan Evaluasi
Aplikasi TP dalam Pendidikan- Teknologi Audio, teknologi interaktif yang sederhana, misal: telepon yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan pendidikan dan belajar.
- Teknologi Audio dan Data, perpaduan audio dari telepon dan data dari komputer telah melahirkan aplikasi belajar jarak jauh yang disebut audiografis.
- Teknologi Video, misal: Kaset video, siaran satu arah, video dua arah dsb.
- Computer Based Training, adalah bentuk dari aplikasi teknologi untuk pendidikan yang menggunakan komputer, bentuknya bisa CAI (Computer Assisted Instruction) dan CMI (Computer Managed Instruction).
- Computer Conferencing, adalah istilah umum yang digunakan berbagai penerapan teknologi komputer yang menunjang komunikasi antar manusia, yang paling lazim digunakan adalah e-mail (surat elektronik), sistem konferensi kelompok (group conferencing system) dan sistem penyampaian pesan interaktif (interactive messaging system)
- Internet, dalam pendidikan ada 5 aplikasi standar internet yg dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, yaitu E-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW).
TP semula diihat sebagai teknologi peralatan “mengajar dgn alat bantu audiovisual” (Rountree, 1979).
Edgar dale dan James Finn berjasa memberikan alasan tentang teori belajar dgn komunikasi audiovisual melalui “Kerucut Pengalaman” (Cone of Experience).
Secara teoritis, bidang ini disebut “Teknologi Pendidikan” maupun “Teknologi Pembelajaran”